Lorenzo secara mengejutkan telah menyatakan pensiun dari motoGP setelah seri terakhir 2019 di Valencia. Kontraknya secara resmi berakhir pada 31 Desember. Lorenzo sudah memberikan sinyal masa depannya yang katanya tidak akan jauh dari pit.
Kemungkinan terbesar adalah test rider untuk Yamaha. Sebelumnya, Yamaha telah memutuskan kontrak dengan test rider Jonas Folger. Mereka memutuskan untuk fokus dengan hanya menggunakan test rider dari Jepang saja. Alasannya untuk memudahkan proses pengembangan karena, sebagaimana dikatakan Lin Javis, tim Jepang dan tim Eropa memiliki metode dan cara kerja berbeda sehingga sulit untuk diperoleh kesimpulan dari data-data yang ada. Keputusan ini membuat Valentino Rossi kecewa karena bagaimanapun juga rider Jepang belum ada yang bagus dan Folger adalah satu-satunya pilihan. Apalagi mengingat KTM yang sudah punya Danny Pedrosa, runner up dan legend motoGP, atau Stefan Bradl, juara moto2 2011, di Honda.
Yamaha juga tertarik untuk mengontrak Johan Zarco sebagai test rider setelah ia memutuskan kontraknya, tahun kesatu dari dua tahun, dengan KTM. Pilihan ini diamini Rossi dan Maverick. Zarco punya rekor bagus selama di Yamaha pada 2018 dan 2017 dengan posisi klasemen terakhir ke-6 dan point 158 dan 174 dengan finish terbaik di posisi dua (Perancis, Valencia: 2017 dan Argentina, Spanyol: 2018). Tapi, dia memilih tawaran dari LCR Honda untuk membalap di tiga race terakhir menggantikan Takaaki Nakagami yang harus operasi bahu.
Setelah Lorenzo mundur dari Honda, muncul sinyal bahwa Lin Jarvis berharap untuk menjadikannya test rider. Rossi pun sempat mengatakan bahwa Lorenzo akan sangat cocok untuk jadi rider test Yamaha, cuma kata Rossi Lorenzo pasti minta duit gede. Andaikan jadi, ini berarti dua tahun berturut-turut ada pembalap yang jadi test rider untuk tim lawan setelah sebelumnya Dani Pedrosa dari Honda jadi test rider untuk KTM.
Kemungkinan lain adalah jadi presenter TV. Jika jadi, ia akan mengikuti jejak Alex Criville sebagai manta juara dunia motoGP yang masuk ke acara TV motoGP. Ini sangat layak karena Lorenzo relatif bagus Bahasa Inggrisnya. Lorenzo akan bisa memberi masukan yang berarti dan sudut pandang lain yang menarik bagi pemirsa. Terlebih lagi, dia belum lama keluar dari motoGP sehingga pengetahuannya akan sangat revelan. Jika jadi presenter TV, dia masih bisa sekaligus menjadi test rider Yamaha asalkan bisa menyesuaikan jadwalnya.
Kemungkinan lain adalah kembali ke track di 2021. Tapi, ini kemungkinan kecil karena Lorenzo sepertinya sudah sangat nyaman dengan masa pensiunnya. Walaupun begitu, siapa tahu. Dengan kemampuan Lorenzo dan juga susunan pembalap di tahun 2021 yang acak-acakan --semua pembalap berakhir kontraknya di 2020, kecuali Tito Rabat-- apa pun bisa terjadi.
Referensi:
https://www.crash.net/motogp/news/935194/1/lorenzo-moving-closer-yamaha-test-rider-role
 |
| Jorge Lorenzo |
Kemungkinan terbesar adalah test rider untuk Yamaha. Sebelumnya, Yamaha telah memutuskan kontrak dengan test rider Jonas Folger. Mereka memutuskan untuk fokus dengan hanya menggunakan test rider dari Jepang saja. Alasannya untuk memudahkan proses pengembangan karena, sebagaimana dikatakan Lin Javis, tim Jepang dan tim Eropa memiliki metode dan cara kerja berbeda sehingga sulit untuk diperoleh kesimpulan dari data-data yang ada. Keputusan ini membuat Valentino Rossi kecewa karena bagaimanapun juga rider Jepang belum ada yang bagus dan Folger adalah satu-satunya pilihan. Apalagi mengingat KTM yang sudah punya Danny Pedrosa, runner up dan legend motoGP, atau Stefan Bradl, juara moto2 2011, di Honda.
Yamaha juga tertarik untuk mengontrak Johan Zarco sebagai test rider setelah ia memutuskan kontraknya, tahun kesatu dari dua tahun, dengan KTM. Pilihan ini diamini Rossi dan Maverick. Zarco punya rekor bagus selama di Yamaha pada 2018 dan 2017 dengan posisi klasemen terakhir ke-6 dan point 158 dan 174 dengan finish terbaik di posisi dua (Perancis, Valencia: 2017 dan Argentina, Spanyol: 2018). Tapi, dia memilih tawaran dari LCR Honda untuk membalap di tiga race terakhir menggantikan Takaaki Nakagami yang harus operasi bahu.
Setelah Lorenzo mundur dari Honda, muncul sinyal bahwa Lin Jarvis berharap untuk menjadikannya test rider. Rossi pun sempat mengatakan bahwa Lorenzo akan sangat cocok untuk jadi rider test Yamaha, cuma kata Rossi Lorenzo pasti minta duit gede. Andaikan jadi, ini berarti dua tahun berturut-turut ada pembalap yang jadi test rider untuk tim lawan setelah sebelumnya Dani Pedrosa dari Honda jadi test rider untuk KTM.
Kemungkinan lain adalah jadi presenter TV. Jika jadi, ia akan mengikuti jejak Alex Criville sebagai manta juara dunia motoGP yang masuk ke acara TV motoGP. Ini sangat layak karena Lorenzo relatif bagus Bahasa Inggrisnya. Lorenzo akan bisa memberi masukan yang berarti dan sudut pandang lain yang menarik bagi pemirsa. Terlebih lagi, dia belum lama keluar dari motoGP sehingga pengetahuannya akan sangat revelan. Jika jadi presenter TV, dia masih bisa sekaligus menjadi test rider Yamaha asalkan bisa menyesuaikan jadwalnya.
Kemungkinan lain adalah kembali ke track di 2021. Tapi, ini kemungkinan kecil karena Lorenzo sepertinya sudah sangat nyaman dengan masa pensiunnya. Walaupun begitu, siapa tahu. Dengan kemampuan Lorenzo dan juga susunan pembalap di tahun 2021 yang acak-acakan --semua pembalap berakhir kontraknya di 2020, kecuali Tito Rabat-- apa pun bisa terjadi.
Referensi:
https://www.crash.net/motogp/news/935194/1/lorenzo-moving-closer-yamaha-test-rider-role
Comments
Post a Comment