Hasil Race MotoGP 2021 #5 @ Le MansHasil Race



MotoGP

Race yang awalnya kering lalu jadi hujan lalu berubah jadi kering lagi membuat hasilnya sangat di luar dugaan. Tidak hanya skill pembalap atau kelincahan dan kecepatan motor, tapi juga dibutuhkan strategi. Strategi tim dan analisis data kondisi aspal dan cuaca diperlukan untuk memutuskan kapan harus ganti ban. Race ini kali ini berlangsung flag to flag, artinya pembalap bisa masuk pit untuk mengganti motornya. Hectic, kata Miller, pemenang race ini.
Miller dengan dua kali long lap penalty tetap bisa mengejar Fabio yang ada di depannya dan terus mempertahankan jarak hingga 5 atau 6 detik dari Fabio.
Quartararo menunjukkan kualitasnya sebagai seorang juara. Sebagaimana dikatakan Jorge Lorenzo, pemenang harus bisa juara 1, jika tidak maka 3 atau 4, bukan 12 atau 15. Fabio memperoleh posisi ketiga, cukup untuk mempertahankan posisi teratas di klasemen sementara dan cukup untuk kebanggaan Prancis. Fabio sempat disanksi long lap penalty gara-gara kesalahan bike swap. Dia masuk garasi Vinales. Tapi, seperti Francesco Bagnaia dan Jack Miller, tidak terpengaruh oleh long lap penalty ini.
Johan Zarco, si fuckhead anti mask, memperoleh posisi kedua. Double podium bagian dua orang Prancis di Le Mans pasti cukup membanggakan orang Prancis.
Kondisi hujan memberi keuntungan bagi banyak pihak. Salah satunya adalah Petrucci yang juara di sini tahun lalu. Dari start ke 17, dia berhasil maju sampai ke posisi akhir ke 5. Kalau saja dia start lebih bagus, bisa jadi dia akan jadi juara.
Francesco Bagnaia sama dengan Miller dihukum double long lap penalty karena melebihi batas speed di pit Lane, 60 kph. Namun, saking cepatnya dia masih bisa maju dan mencapai posisi ke-4. Dia dengan Fabio, pemimpin klasemen sementara cuma 1 poin.
Rossi, legend yang diakui sebagai salah satu wet race rider terbaik sayangnya tidak mampu memanfaatkan kondisi ini. Dia berakhir di posisi 11, di belakang Iker Lecuona yang memperoleh posisi 9.
Marc Marquez sempat menunjukkan kemampuannya sebagai best wet race rider di dunia, sayangnya dia jatuh, dua kali. Setelah jatuh pertama, Marc masih bisa jalan lagi dengan pace yang lebih baik daripada Fabio Quartararo di posisi kedua. Lap time Marquez dibandingkan yang di depan mencapai lebih cepat 1,5 atau 2 detik. Sayangnya, dia jatuh untuk kedua kalinya dan tidak mampu lanjut lagi. Jika tidak jatuh lagi, kemungkinan Marquez masih bisa memperoleh podium.
Adiknya Márquez lebih beruntung. Dia maju ke posisi 6, sebelumnya sempat mencapai posisi 4 setelah overtake Takaki Nakagami. Alex Márquez mungkin mesinnya telat panas. Seperti tahun lalu, kehebatannya baru terlihat ketika setengah musim terakhir.
Franco Morbidelli berlanjut dengan nasib buruknya. Hampir saja tabrakan setelah terhalang Pol Espargaro yang hampir jatuh, akhirnya Morbidelli jatuh. Walaupun lanjut, dia tidak begitu beruntung.
Pembalap lain yang kurang beruntung adalah Aleix Espargaro dan Lorenzo Savadori. Kedua pembalap Aprilia ini bermasalah dengan motornya. Pure kesalahan teknis, bukan kesalahan pembalap. Sangat disayangkan, apalagi Savadori pada kualifikasi Q1 cukup mengejutkan dengan menjadi yang tercepat.
Nasib buruk juga menimpa juara dunia 2020, Joan Mir. Dia jatuh ketika akan ganti motor ke ban hujan. Alex Rins, teman setimnya, juga sama-sama sial. Dia jatuh dua kali. Padahal, ketika track masih kering dia sempat mengancam posisi podium. Lama kelamaan, Rins ini makin mirip Vinales, sama-sama tidak konsisten.

Moto2

Tidak ada terlalu banyak kejutan. Marco Bezecchi seperti biasa konsisten di depan, taapi tidak cukup untuk menjuarai race. Cukup lama bertahan di posisi kedua hingga akhirnya melebar dan memberikan posisinya ke Remy Gardner. Juara balap ini adalah Raul Fernandez, yang bersama Pedro Acosta di Moto3 dan Remy Gardner di Moto2 dan juga Marc Marquez di MotoGP adalah anak didik dari Aki Ajo KTM.

Moto3

Moto3 juga seru. The wonder kid, Pedro Acosta tampil apik. Start dari 21 lalu terus merangsek ke depan hingga posisi 6 tapi kemudian jatuh. Lanjut dengan langsung maju lagi. Dia jatuh dengan tetap mempertahankan gas sehingga mesin motor tetap hidup. Kembali ke posisi 21. Akhirnya dia terus maju dan berhasil mencapai P8. Pit board Acosta tertulis P8 OK. Sikap Acosta yang tenang, membuatnya berhasil memperoleh 8 point walaupun tanpa podium. Aspek konsistensi memperoleh point ini penting demi kesuksesan juara dunia.

MotoE

Di MotoE, yang paling menakjubkan adalah suaranya, atau lebih tepatnya ketiadaan suara. Hanya gesekan mekanik alami motor, bukan suara mesin, membuat balap MotoE ini unik. Setelah kualifikasi yang tidak jelas fungsinya, mengingat kualifikasi dilakukan ketika hujan deras, ketika balap kualifikasi hampir tidak ada gunanya. Eric Granado berhasil menjuarai setelah bertarung mati-matian dengan Zanelo di lap terakhir. Zanelo sendiri terpaksa mundur posisi jadi ketiga walaupun faktanya dalam balap kedua karena melewati track limit di belokan terakhir. Posisi kedua jadinya diisi oleh .

Comments